Senin, 04 Juni 2012

Cerita Lucu Islami Lampau


Pernah dengar cerita tentang Nasrudin dan keledai? Atau kisah 1001 malam dari negeri Abu Nawas? Banyak hikmah dibalik sebuah cerita, ada makna pada sebuah kata.
@ TEKA-TEKI SUKSESI.
Seorang wakil presiden dimasa Orde Baru, sebut saja namanya Tresno. Sebagai wakil presiden yang baik, ia ingin belajar dari Lee Kuan Yew bagaimana caranya memilih Menteri yang pintar. Maka dia datang ke Singapura diam-diam. Bagaimana caranya memilih Menteri yang pintar, Pak Lee?? Gampang, jawab Lee, “Kita test saja kecerdasannya”. Dan tokoh Singapura itupun Memanggil perdana menterinya, Goh Chok Tong. Lee mengajukan satu pertanyaan yang harus dijawab Goh dengan cepat dan tepat :
“Hai, Chok Tong, misalkan orang tuamu punya anak tiga orang, Siapakah gerangan anak yang bukan kakakmu, dan Bukan pula adikmu?” Goh menjawab dengan tangkas,”Ya itu saya sendiri.’
Lee bertepuk tangan, “Angka 10 untuk Goh. Sebab itu dia kupilih!”
Tresno sangat terkesan dengan cara memilih gaya Lee Kuan Yew ini. Dia pulang ke Jakarta dan segera mau menguji Moko “Pak Moko,,” kata Tresno, “Saya ingin menguji sampeyan. Ada satu pertanyaan yang harus sampeyan jawab : “Misalkan orang tua sampeyan punya anak tiga orang. Siapakah gerangan anak yang bukan kakak sampeyan dan
bukan pula adik sampeyan??”
Ternyata Moko tidak segera bisa menjawab. Tapi dia punya akal dan minta permisi sebentar keluar ruangan, dimana menunggu Surata.”Coba mas Rata”, Katanya kepada bawahannya ini.”Misalkan orang tua situ punya anak tiga orang. Siapakah gerangan anak yang bukan kakak situ dan bukan pula adiknya situ??”
Surata berfikir lima menit, lalu menjawab :”Itu saya, Pak.”
Moko senang bukan main, da masuk kembali ke ruang Tresno. Dia langsung maju.”Jadi tadi petunjuknya… eh, pertanyaannya bagaimana,Pak Tres??”.
Tres dengan sabar mengulangi,”Orang Tua sampeyan punya anak tiga orang. Siapakah anak yang bukan kakak sampeyan dan bukan adik sampeyan??”
Moko kali ini menjawab tangkas :”Ya..Surata, Pak!!”. Tres ketawa geli..”Pak Moko ini gimana!! Jawabnya yang benar, ya..Goh Chok Tong, dong!!”
@ AWAS KAU BUSH…!!!
Ketika George W Bush dan Donald Ramsfel sedang karaoke sambil mabok disuatu kafe. Masuklah orang muslim dan menghampiri mereka.
“Bukankah kalian Bush dan Ramsfel?? Tanya si Muslim itu.
“Betul.., Ada apa??”
“Apa yang akan kalian lakukan tiga bulan kedepan??”
“Ohhh.,itu…, Dengarkan ya..Kami akan membunuh satu juta orang muslim dan satu orang tukang parkir.” Jawab Bush dengan Pongah.
“Lho..,mengapa dengan Tukang Parkir??” Tanya Muslim itu lagi.
“Hahahaha..hahaha.., lihat Ramsfel..!!! Diapun tidak peduli dengan satu juta muslim yang akan kita bantai…!1″ Teriak Bush dengan kegirangan.
@ Tenkorak Musa.
Seorang turis sedang berkunjung ke Yerussalem.
Seorang Yahudi menawarkan kepadanya sebuah tengkorak.
”Tuan, ini tengkorak kepala Musa, harganya Cuma 100 dollar.
”Tidak!!”, jawab turis itu,”terlalu mahal”.
”Bagaimana kalau yang ini?!”, katanya sambil Memperlihatkan tengkorak yang lebih kecil,
”Hanya 50 dollar”.
”Tengkorak siapa ini???”
”Ini kepala musa semasa kecil”.
”Hah…??!!!”
@ Bisnis Besar.
Seorang pemuda mengirim ayahnya sehelai baju hangat yang dibelinya seharga 200 dollar.Supaya ayahnya tidak ribut, ia mengatakan bahwa harga baju itu hanya 10 dollar. Seminggu kemudian ayahnya menelepon,”Wah luar biasa!!” serunya, ”Baju itu berhasil kujual 25 dolla”r.
Ini bisnis besar, cepat kirim selusin lagi!!”.
(Buah dari berbohong).
@ Married.
”John, i can see that all of your buttons are sewed on perfectly.
You must be married!”
“Thant’s wright. Sewing on buttons was the first thing my wife taught me
on our honeymoon!!”

@ Antique.
Son to his father as they watch TV
“Dad, tell me again how when you were kid,
you had to walk all the way across the room to change the cannel”.
@ Kritik Seorang anak.
Salah seorang anak presiden Amerika, Theodore Roosevelt, menerangkan perihal sifat ayahnya sebagai berikut:
“Ayahku selalu berambisi menjadi pusat perhatian masyarakat. Apabila menghadiri pesta perkawinan, ia ingin menjadi pengantinya, dan jika menghadiri pemakaman jenazah, ia ingin menjadi jenazah.”
@ Orang Buta dan Lampu
Seorang buta berjalan membawa gentong diatas pundaknya sambil menenteng lampu.
Berjalan menuju sungai untuk mengisi gentong itu.
Seseorang yang melihatnya berkata,”Wahai orang buta. Malam hari akan siang hari sama saja bagimu.
Lalu apa manfaat lampu itu? Orang buta itu menjawab,”Hai orang yang suka mencampuri urusan orang lain!!
Lampu ini kuperuntukan kepada orang yang buta hati, agar ia tidak terpeleset atau menabrakku.”
@ Tiang Bendera.
Seorang Bupati memerintahkan satpam untuk mengukur tiang bendera.
Bupati : ”Satpam, coba ukur tiang bendera itu, berapa meter tingginya??”
Satpam : ”Siap, Pak!!” (sambil membawa tali, dia memanjat tiang bendera.)
Bupati : ”Nanti kamu jatuh kalau memanjat begitu. Kan bisa kamu robohkan lalu kamu ukur.”
Satpam : Kalau dirobohkan dulu baru diukur…
Itu bukan tingginya, Pak?! Tetapi panjangnya..
Bupati : (Agak dongkol.)
@ Jam Dermawan.
Seorang Yahudi meninggal dunia. Sambil menunggu keputusan akan dimasukan ke syurga atau neraka.
Ia disuruh menunggu oleh malaikat. Sambil menunggu ia melihat jam-jam dinding yang banyak sekali.
Tetapi kecepatan masing-masing jam berbeda. Ada yang lambat ada yang cepat. Ia bertanya kepada Malaikat,
”Ini jam apa??. Kata malaikat, ”Oh, ini jam setiap bangsa didunia. Kami menyebutnya jam dermawan.
Semakin lambat perputaran jam tersebut, semakin dermawan bangsa tersebut.
Katanya, ”Oo, kalau begitu mana jam Yahudi??”
”Oh, jam Yahudi. Jam itu sangat berguna bagi kami, jadi tidak kami letakkan disini,
tapi kami letakkan didapur sebagai KIPAS ANGIN….
@ Khusuk.
Nasrudin sedang berada dimasjid, duduk khusyuk berdoa dideretan orang-orang yang alim.
Tiba-tiba salah seorang diantara mereka nyeletuk, ”Aku ragu.., jangan-jangan kompor dirumah masih menyala.”
Orang yang duduk disebelahnya berkata: ”Dengan bicara begitu, doamu batal lho.
Kamu harus mulai lagi dari awal.”
”Kamun juga,” kata orang yang duduk disebelah orang yang kedua ini.
”Alhamdulillah!!” kata Nasrudin keras-keras”, Untung aku tidak bicara.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar